CUCI OTAK

Jumat, 09 Desember 2011

ARTI FILOSOFI LAMBANG dan BEDERA PMII

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 18.48, under | No comments


1. LAMBANG PMII
Pencipta lambang PMII : H. Said Budairi
Makna lambang PMII
1.1. Bentuk :
a. Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh dari luar.
b. Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita-cita yang selalu memancar.
c. 5 (lima) bintang sebelah atas melambangkan Rasulullah dengan empat sahabat terkemuka (khulafaurrasyidin).
d. 4 (empat) bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhadluan Ahlussunah Wal Jama’ah.
e. 9 (sembilan) bintang secara keseluruhan dapat berarti :
1. Rasulullah dengan empat orang sahabatnya serta empat orang imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan yang tinggi dan penerang umat manusia.
2. Sembilan bintang juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar agama islam di Indonesia yang disebut dengan Wali Songo
1.2. Warna:
a. Biru, sebagaimana tulisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan harus digali oleh warga pergerakan, biru juga menggambarkan lautan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara
b. Biru muda, sebagaimana dasar perisai sebelah bawah berarti ketinggian ilmu pengetahuan, budi pekerti dan taqwa.
c. Kuning, sebagaimana perisai sebelah atas berarti identitas mahasiswa yang menjadi sifat dasar pergerakan, lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan
1.3. Penggunaan:
a. Lambang PMII digunakan pada papan nama, bendera, kop surat, stempel, badge, jaket, kartu anggota, dan benda atau tempat lain yang tujuannya untuk menunjukkan identitas organisasi.
b. Ukuran lambang PMII disesuaikan dengan wadah penggunaanya.


2. BENDERA PMII
a. Pencipta Bendera PMII : Shaimory
b. Ukuran Bendera PMII : Panjang dan lebar (4 : 3)
c. Wrana dasar bendera PMII : Kuning
d. Isi bendera PMII :
- Lambang PMII terletak di bagian tengah
- Tulisan PMII terletak di sebelah kiri lambang membujur ke bawah.
e. Penggunaan bendera PMII
- Digunakan pada upacara-upacara resmi organisasi baik intern maupun ekstern dan upacara nasional.

WANITA DAN JILBAB

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 18.35, under | No comments

Definisi Hijab/Jilbab
Hijab adalah pakean wanita yang nutupin seluruh anggota badannya. Istilah lain dari hijab dan yang lebih umum dipake di Indonesia adalah jilbab. Definisi ini merujuk pada ayat ini,"Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab:59).
Meskipun definisi hijab ato jilbab adalah pakean yang nutupin seluruh tubuh wanita, tapi ada juga lho ulama yang ngasih definisi beda lagi. Definisi hijab menurut pendapat yang beda itu adalah pakean yang nutupin seluruh tubuh wanita selaen muka ama tangan. Pendapat ini make Al-Quran juga untuk dijadiin landasan,"...Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (An-Nur:31).
Maksud dari kalimat “kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” dalam ayat itu adalah muka ama tangan. Ngerti khan maksudnya? Ngerti dong...
Dan jilbab ini yang ama mereka (musuh-musuh Islam) jadiin target buat para muslimah. Maksudnya, mereka berusaha bagaimana caranya para muslimah ninggalin jilbabnya, karena mereka tau kalo jilbab itu diwajibin ke para muslimah. Kalo para muslimah udah mau ninggalin jilbabnya, nantinya dia bisa berpakean ala orang-orang yang hidup di Barat. Makanya, lebih hati-hati lagi, non!

Kenapa Cewek Wajib Pake Hijab?
Agama yang dibawa oleh Muhammad ini adalah agama yang merhatiin banget dan care banget ama pemeluknya lho. Buktinya dalam setiap perintah yang diwajibkan oleh sang Rahman, pasti ada hikmah yang terkandung di balik perintah kewajiban itu yang manfaatnya gak hanya bisa dinikmatin entar di akhirat doang, tapi bisa di dunia juga. Salah satu contohnya nih, setiap wanita muslimah khan diwajibkan tuh nutupin seluruh tubuhnya. Hikmahnya gak ada lain, cuma Allah menyayangi para kaum Hawa, biar tubuhnya gak dieksploitasi (kaya barang tambang aja, dieksploitasi) dan “dikonsumsi” mata para laki-laki yang “nakal”. Kalo udah gitu khan bahaya, sus...???!!!
Biar kalian lebih yakin dan lebih manteb lagi, nih ayatnya,"Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab:59). Ada juga ayat lain yang arrinya,“...Dan hendaknya mereka menutupkan kain kudung (sampai) ke dadanya...” (Q.S. An-Nur:31)
Tapi bacanya jangan sampe sini doang. Pentengin terus, ya! Masih banyak kok rahasia yang ada di balik perintah Allah ke semua muslimah untuk nutupin auratnya.

Hijab Dan Kesehatan
Eh, udah tau, belum? Ada anggapan kalo cewek yang pake hijab ato jilbab itu rentan banget ama keroposnya tulang lho... Ato dalam bahasa medisnya alias bahasanya para dokter dikenal ama istilah osteoporosis. Tau, gak sebabnya apa? Sebabnya, karena cewek yang pake hijab itu tubuhnya gak bisa nerima vitamin D yang sumbernya dari sinar ultra violet (UV) alias sinar matahari. Tubuh cewek yang pake hijab itu khan tertutup tuh, jadi gak bisa nerima sinar UV dengan maksimal. Gak usah kaget sampe melotot gitu dong, non! Anggapan itu gak ada dasar ilmiah dan medisnya nya kok, jadi nyantai aja, lagi...!!!
Sebuah hasil riset di negerinya Paman Sam (bukan Paman Sam bokapnya si Sholeh, tapi maksudnya, tuh, Amrik) menyimpulkan kalo sebelum jam sembilan selama 30 menit tubuh cewek itu cukup nerima sinar UVD (ultra violet D) dari muka dan tangannya doang. UVD ini yang dibutuhin banget ama tulang. Artinya, kamu gak perlu buka hijab kamu buat nerima UVD. Nah... hebat khan Islam?
Ada lagi nih. Berdasarkan hasil riset beberapa dokter kulit di negara kita tercinta dijelasisn kalo cewek yang pake hijab itu bisa terhindar dari kanker kulit lho. Artinya, hijab bisa nyegah penyakit kanker kulit. Kalian belum pada tau khan kalo yang paling banyak terkena kanker kulit itu adalah cewek. Orang yang gak pake hijab itu khan tubuhnya terbuka, jadi kulitnya gampang banget terkena UVC (ultra violet C). UVC ini yang nyebabin cewek gampang banget terkena kanker kulit.
Nah, baru tau khan kalo selain perintah agama, hijab juga nyehatin. Kalian gak mau dong terkena kanker kulit? Ya iyalah, masa ya iya dong. Ih... kalo aku sih, amit-amit tujuh turunan delapan tanjakan. He... he... Makanya kalo gak pengen terkena kanker kulit, pake hijab dong! Selain kamu bisa ngikutin perintah agama, kamu juga bisa ngebantu program pemerintah untuk menyehatkan warga dan seluruh masyarakat Indonesia. Jadi ibarat kata pepatah, “sambil menyelam minum susu gitu...” eh... salah! Maksudnya sambil minum air. Dan jika kamu sehat, maka kamu bakalan berfikir dengan jernih. Khan ada maqolah yang nyebutin begini nih: “Akal (jiwa) yang sehat, terdapat pada raga yang sehat.”
Jadi sekali lagi nih aku nasehatin kamu-kamu pada. Waduh, udah kaya pak ustadz aja, pake nasehatin-nasehatin segala. Jangan sekali-kali deh buka hijab kalo gak pengen terkena kanker kulit. Dan yang lebih “parah” lagi, kalian bakalan disiksa entar di akhirat. Naudzu billahi min dzalik, deh. “Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” (Q.S. An-Nisa’:14).

Pakean Buka-Bukaan: Sunnahnya Iblis Dan Kroni-Kroninya
Dalam karyanya yang berjudul Bahaya Mode, Khalid bin Abdurrahman Asy-Syayi ngutip pendapatnya Muhamad Ismail: “Sesungguhnya Allah akan menyiksa anak-anak wanita Zionis, karena mereka memamerkan pakaian mereka dan membanggakan diri dengan suara gelang-gelang kaki mereka setelah mereka lepaskan ikat pinggang, cincin, gelang tangan, berguk (penutup muka), dan sorban mereka.” Naudzu billahi min dzalik.
Kalian udah pada tau khan kalo pakean yang buka-bukaan itu (emangnya pintu: buka-bukaan) adalah “hasil karya” iblis dan kroni-kroninya? Termasuk juga para Zionis dan orang Nasrani. Dalam surat Al-A’raf ayat 27 Allah swt. berfirman, “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al-A’raf:27)
Eit... penjelasannya gak kelar sampe sini aja, masih banyak lagi yang mau aku sampein ama kamu-kamu pada. Nih dengerin!
Kalian (para akhwat) sadar, gak, kalo kalian adalah sasaran para musuh-musuh Islam untuk jadiin kalian sarana paling efektif buat ngancurin komunitas umat ini? Untuk merealisasikan rencana jahat mereka itu, mereka sering bilang begini nih, “garaplah terlebih dulu kaum wanitanya, sedangkan yang lainnya belakangan!” Ada juga statemen mereka, “tidak ada cara paling efektif dan efisien untuk menghancurkan Islam selain melepaskan syari’at dan etiket keislaman pada wanita muslimah serta kaum remaja puterinya.” Itu emang gawat, tapi gak usah kaget gitu dong!!!
Nah, sekarang udah pada sadar khan? -emangnya dari tadi pingsan?!- kalo buka-bukaan itu adalah strategi musuh-musuh Islam yang gak mau ngeliat umat Islam berpegang teguh ama ajaran agamanya. Mereka tau kalo umat islam pasti bakalan ngelawan kaya di perang salib kalo mereka perangi secara fisik. Makanya kemudian mereka banting setir (kalo setirnya dibanting, t’rus ngemudinya pake apa dong?) perangnya lewat pemikiran ato istilah lainnya ghazwul fikr ‘en ghazwuts tsaqafi (perang kebudayaan). Kalo umat Islam diperangi lewat jalur ini, umat Islam gak bakalan nyadar kalo mereka sedang jadi target penghancuran musuh-musuh agama. Target visi mereka gak muluk-muluk kok. Target mereka cuma pengen ngeliat umat Islam ngikutin millah mereka. Khan ada ayatnya, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka.” (Q.S. Al-Baqarah:120).
Sebagian ulama menginterpretasikan kata millah dalam ayat itu dengan kebudayaan, tradisi ada juga yang ngartiin kebiasaan termasuk gaya hidup mereka ato kalo dalam bahasanya mendiang Jacko alias Michael Jackson bilang life style.
Selain ayat itu, ada hadits nabi juga yang ngejelasin begini nih: “Sungguh kalian akan mengikuti sunnah orang-orang yang ada sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sekiranya mereka masuk lubang biawak, niscaya kalian akan mengikutinya. Lalu sahabat bertanya, ‘wahai Rasulullah, apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani?’ beliau menjawab, ‘siapa lagi?!” (H.R. Bukhari).
Kalian udah pada tau khan kalo orang yang suka ngikutin life stylenya orang-orang yang kaya Zionis ‘en Nasrani itu, dia juga termasuk pada golongan mereka. Nih haditsnya, “Barang siapa menyerupai (meniru) suatu kaum (golongan), maka ia termasuk pada golongan kaum itu.” (H.R. Abu Daud dan sanadnya diperkuat oleh Ibnu Taimiyah).
Nah, sekarang udah jelas dan pada ngerti semuanya khan kalo buka-bukaan dan yang bilang hijab itu rentan osteoporosis termasuk strategi musuh-musuh Islam? Sebenernya, bukan cuma itu doang. Masih banyak lagi yang mereka lontarin supaya para muslimah ninggalin hijabnya: dibilang gak modern lah; ketinggalan jaman lah; ada juga yang bilang primitif kalo gak pake yang mini-mini. Kalo kita mau make akal fikiran kita, yang primitif itu yang pake hijab apa yang pakeannya kaya pakean manusia purba yang cuma nutupin -maaf- kemaluannya doang...!!!???

Bahayanya Cewek Yang Gak Pake Hijab
Selain gampang terkena penyakit kanker kulit, ternyata masih banyak lagi bahaya yang bakalan ditimbulin dari pakean yang buka-bukaan.
Oke, untuk ngebuktiinnya sekarang kita bakalan jalan-jalan ke beberapa negara. Yang pertama ke negerinya Paman Sam dulu. Masih inget khan negeri Paman Sam itu negara mana? Iya, betul banget! Amrik, yang presidennya Barack Hussein Obama itu lho...
Di negrinya Obama ini, setiap tahunnya terjadi setengah juta kali lebih kasus pemerkosaan. Di Los Angeles (di sini nih pusatnya kriminalitas dan pemerkosaan), sepertiga dari seluruh gadis berusia 14 tahun pernah diperkosa. Kebayang, gak? Dan setiap tahun ada 3.646 korban pemerkosaan yang masuk UGD di beberapa rumah sakit. Dengan kata lain, setiap hari terjadi sepuluh kali kasus pemerkosaan dalam satu kota. Ih... serem banget ya...?
Lain Amrik, lain juga benua Eropa, kaya negrinya Napoleon Bonaparte, Perancis, jumlah wanita yang diperkosa ada seratus ribu orang. Waduh, amit-amit deh...!!!
Nah, sekarang kita terbang ke negeri Panser. Itu lho negerinya Oliver Khan kiper timnas Jerman. Di negeri yang satu ini makin gila lagi, setiap seperempat jam, terjadi kasus pemerkosaan. Dan kalian tau, gak? Para pelakunya bukan cuma penjahat profesional doang, tapi juga orang biasa. Kalian tau, sebabnya? Sebabnya ‘tak lain dan ‘tak bukan karena pakaian yang niru gaya pakenya manusia purba itu.
Lagian mereka juga sih! Udah Allah ingetin, tetep aja gak mau dengerin,"Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab:59).
Itu baru bahaya yang di dunia. Yang di akhirat, lebih “parah” lagi. Dalam Al-Quran Allah berfirman, “Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan Sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.”
Kalo udah gitu, mau nyalahin siapa coba? Salahin dirinya sendiri, dong! Allah khan udah ngasih tau. Allah juga udah ngingetin, “Oleh sebab itu janganlah kamu mencerca Aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri.” (Q.S. Ibrahim: 22).
Dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah, Rasulullah juga pernah bersabda: “Ada dua golongan penduduk neraka yang tidak pernah aku saksikan (semasa hidupku). Pertama, kaum yang memiliki cemeti (cambuk) seperti ekor lembu di mana mereka mempergunakannya untuk memukul manusia. Kedua, wanita yang berpakaian tapi telanjang (kasiyat ‘ariyat). Mereka melenggak-lenggokkan tubuhnya dan (rambut) kepalanya bagaikan punuk unta yang miring. Mereka tidak masuk surga, tidak pula mencium baunya, meskipun bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian sekian.” (H.R. Muslim).
Yang dimaksud dengan berpakean tapi telanjang dalam hadits itu adalah pakean yang mini-mini itu lho. Sekarang udah ngetrend banget, khan, pakean yang begituan? Rasulullah kok bisa tau ya kejadian-kejadian yang bakalan terjadi? Yah... namanya juga nabi. Tapi Rasulullah bukan mentalist kaya Joe Shandy, Denny Darko ato Deddy Corbuzier yang bisa memprediksi sesuatu yang bakalan terjadi. Yang itu lain lagi. Itu cuma seni dalam dunianya para magician alias tukang Es-U-El-A-Pe dibacanya GOIB. Kok GOIB? SULAP kaleee...!!!
Nabi Muhammad itu semua yang beliau sabdain itu dari Allah jalla wa ‘azza alias semua yang beliau sabdain itu wahyu dari sang Khaliq, “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (Q.S. An-Najm:3-4). Makanya, kita gak usah heran kalo Muhammad bisa tau apa yang bakalan terjadi.

Kenapa Cewek Senengnya Buka-Bukaan?
Sejak dulu orang-orang bijak, baik muslim maupun non muslim, baik yang di Barat maupun yang di Timur, telah ngakuin kalo pakean yang buka-bukaan itu bisa ngedatengin bahaya besar lho... Selain itu, juga bisa nimbulin kerusakan yang cukup besar juga baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Kaya yang udah kita bicarain tadi, upaya pengrusakan moral dan buka-bukaan pakean itu merupakan program Yahudi. Dalam protokolat (protokolat itu surat-surat resmi yang memuat hasil perundingan) para pemimpin Zionis kesembilan disebutkan, “benar-benar kita telah memperdaya generasi muda umat (selain Yahudi tentunya) dan menjadikannya rusak akibat prinsip-prinsip dan teori-teori yang kita ajarkan; yang telah kita ketahui kepalsuanya, tapi kita tetap mengajarkannya.”
Adapun sebab-sebab para cewek seneng buka-bukaan adalah: satu, lemahnya iman dan tidak adanya rasa takut kepada Allah; dua, tidak memahami Islam; tiga, rusaknya pendidikan; empat, mass media; yang terakhir, taklid (ikut-ikutan).
Sekarang udah lebih manteb lagi khan kalo Islam itu sangat menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan juga menjaga kesehatan pemeluknya? Dan dengan diperintahkannya para perempuan untuk pake hijab, itu merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada para muslimah. Kalian gak mau khan kaya kejadian di Amrik, Perancis ama Jerman itu? Kalian juga gak mau khan kena kanker kulit? Ato yang lebih “parah” lagi, kalian bakalan di siksa entar di neraka yang penghuninya didominasi oleh kaum Hawa? “Aku telah melihat neraka, dan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (H.R. Bukhari)
Gimana...? udah jelas, khan semuanya? Kalo gitu, mulai sekarang gak usah malu-malu lagi pake hijab ato jilbabnya. Kalo ada yang bilang ketinggalan jaman, gak gaul, norak, primitif dan lain sebagainya, gak usah didengerin deh...!!! Itu khan strategi musuh. Jadi, Anggep aja angin lewat! Oke... So, hari gini gak pake hijab...???!!!

PELANTIKAN PENGURUS KOMISARITA PMII STAI-MU PAMEKASAN

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 17.40, under | No comments

Suasana pelantikan Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAI-MU Cabang Pamekasan
























"Sekali bendera dikibarkan, hentikan ratapan dan tangisan."
"Tangan terkepal dan maju ke muka."
"Mundur satu langkah adalah bentuk penghianatan; mundur dua langkah: murtad selamanya."

Selasa, 01 November 2011

JIHAD Vs. KEKERASAN

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 16.38, under | No comments

Jihad! Kalo denger kata yang satu ini, pasti yang terlintas di benak sebagian orang adalah bom, kekerasan, gak berprikemanusiaan ato yang ekstrem-ekstrem ‘en serem-serem lainya. Kok serem, emangnya hantu apa?
Karen Armstrong dalam bukunya ngejelasin, kalo jihad itu merupakan nila-nilai spritual yang baik yang bagi kebanyakan umat Islam gak ada kaitannya ama kekerasan. Dia menilai kalo sejumlah orang udah ngelakuin kesalahan dan lebih suka nyebut teroris dengan istilah 'para pelaku jihad'. Dia nekanin lagi kalo teroris sama sekali gak ngewakilin Islam yang sebenarnya.
Biar lebih jelas lagi, terusin bacanya ya!

Definisi Jihad

Dalam Al-Quran kata jihad terulang sebanyak empat puluh kali dengan bentuk yang beragam. Tapi kaya yang udah dipaparin ama Armstrong, kalo kata jihad gak ada hubungannya ama kekerasan dan emang ada sebagian orang yang ngubung-ngubungin jihad ama teroris. Yang begitu itu ngelecehin Islam banget ya?
Sebenernya apa sih jihad itu? Dan apa jihad itu selalu identik ama kekerasan? Oke, sekarang kita siap-siap ngelakuin pembedahan (kaya mau operasi aja...) untuk nyari apa itu jihad yang sebenernya.
Sebenernya cukup kita liat asal katanya aja, kita gak bakalan ngerasa takut ngeri ato yang lainnya kalo denger kata jihad. Kata jihad berasal dari bahasa Arab jaahada – yujaahidu – mujaahadatan - jihaadan yang artinya berusaha sekuat tenaga, bersungguh-sungguh dalam ngelakuin sesuatu.
Dalam kamus bahasa Arab Al-Munjid, jihad berarti bersungguh-sungguh menjaga agama Allah. Tapi inget! Yang dimaksud menjaga di sini adalah ngejaga nama baik Islam yang sebagai bentuk kasih sayang-Nya ke seluruh alam dan ngejalanin semua kewajiban kita dengan bersungguh-sungguh demi kemajuan Islam.
Karen Armstrong, ngritik stereotipe kata jihad yang berasal dari bahasa Arab, semata-mata diartiin dengan perang suci doang. Para ekstrimis dan polistikus yang gak bermoral udah nyuri kata itu buat tujuan-tujuan mereka sendiri, makna sebenarnya dari jihad bukan hanya 'perang suci' tapi 'perjuangan' atau 'ikhtiar'. Umat Islam diperintahin untuk berjuang sekuat tenaga di berbagai aspek-sosial, ekonomi, intelektualitas, etika dan spiritual-untuk melaksanakan perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada lagi nih, coy. Menurut pengarang Tafsir Al-Mishbah, Quraish Shihab dalam salah satu bukunya ngejelasin kalo jihad itu adalah suatu aktifitas yang unik, menyeluruh dan gak bisa disamain ama aktifitas yang lain –sekalipun itu aktifitas keagamaan.
Kalo gitu, mana seremnya jihad? Gak ada, khan? Lah wong yang bikin kata jihad itu serem adalah mereka-mereka yang emang pengen dan punya kepentingan buat ngejelek-jelekin Islam. Mereka gak mau ngeliat orang-orang Islam seneng, makanya mereka ngubung-ngubungin kata jihad ama teroris.

Jihad Yuk...!

Akhir-akhir ini, banyak orang yang ngerasa takut, ngeri, nganggep sesuatu yang ekstrem kalo denger kata jihad. Perasaan itu mungkin disebabin ama salahnya pemahaman ama sebagian orang yang ngasih pengertian jihad dengan make arti perjuangan fisik doang, perang suci dan lainnya yang berbau kekerasan, plus rentetan tragedi-tragedi yang ama beberapa orang dihubung-hubungin dengan Islam ato jihad, kaya tragedi-tragedi pengeboman di Plaza Atrium, Pulau Dewata, Bali, Kedubes Australia, Mega Kuningan, JW Mariot jilid I ato yang tragedi edisi terbaru (kok edisi sih, emangnya buku apa?) di JW Mariot ama Ritz Carlton yang terjadi tanggal 17 Juli kemaren. Ato yang masih hangat diperbincangkan: Bom di Masjid Adz-Dzikra dan di Solo kemaren.
Emang sih salah satu bentuk jihad itu adalah perjuangan fisik, tapi inget! Masih banyak kok jihad lainnya yang gak hanya jihad fisik doang.
Biar kalian tau ya, sebenernya jihad itu dibagai dua: pertama, jihadud din (jihad memperjuangkan agama) dan jihadun nafsi (jihad melawan hawa nafsu). Sedangkan yang dimaksud jihadud din adalah ngebela abis-abisan agama Allah ini bila ada yang nyoba ngeganggu Islam dengan make kekerasan ato mau merangin Islam. Nah, jihad ini yang ngewajibin kita ngangkat senjata buat ngelawan orang yang ngegangguin itu tadi. “Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka.” (Q.S Al-Baqarah: 191). Dengan kata lain, Islam ngajarin kita untuk bersikap difensif dari pada bersifat opensif dalam urusan perang. Kenapa begitu? Karena dalam peperangan, gak cuma pihak yang terlibat dalam peperangan doang yang bakalan jadi korban, tapi masyarakat kecil juga bakalan kena implikasinya. Jadi Islam gak pernah ngajarin tuh yang namanya kekerasan.
Menurut pengamatan beberapa pengamat terorisme di Indonesia, kaya Sydney Jones, bilang kalo salah satu tujuan dari orang-orang yang ngelakuin pengeboman itu tujuannya adalah buat ngebunuh orang-orang non-Islam (kafir). Yang namanya Islam, gak pernah ngajarin begitu, karena kalo mo ngomongin masalah toleransi, selama berabad-abad Islam punya catetan yang lebih baik dibandingin dengan agama lainnya kalo dalam urusan toleransi dan Al-Quran juga gak pernah maksain orang lain buat meluk agama Islam: “Tidak ada paksaan untuk menganut agama (Islam) (Q.S. Al-Baqarah: 256). Bahkan, kita ama Rasulullah dilarang ngebunuh orang kafir yang hidup damai dengan umat Islam (kafir dzimmy), “Barang siapa yang memerangi (membunuh) orang yang berjanji (untuk hidup damai dengan orang islam [kafir dzimy]), maka dia tidak akan mencium bau surga yang baunya itu tercium dari jarak empat puluh tahun perjalanan.” (H.R Bukhari). Ada lagi haditsnya: “Barang siapa menyakiti kafir dzimmy, maka dia sungguh-sungguh menyakitiku.”
Sebelum para pasukan Islam hendak berangkat menuju perang Mu’tah, Rasulullah berpesan kepada para pasukan Islam untuk tidak membunuh anak kecil, para wanita, orang-orang yang udah tua, gak ngerusak fasilitas umum, gak ngerusak tanaman juga gak dibolehin nyerang orang-orang yang ada dalam tempat ibadahnya. Itu pesan Rasul ama pasukan yang hendak berangkat perang. Jadi rangkaian tragedi pengeboman di negara kita ini gak ada hubungannya ama yang namanya jihad. Dalam tragedi-tragedi itu yang jadi sasaran bukan cuma para wanita, tapi anak kecil, orang-orang tua, ngerusak fasilitas umum, ngerusak tumbuhan ato kalo kaya di Poso juga ada masjid dan gereja yang jadi sasaran pengeboman. Sedangkan Rasul ngelarang ngelakuin tindakan-tindakan pengrusakan itu sekalipun dalam jihad dengan fisik.
Kalo tadi kita udah ngebahas soal jihadud din, sekarang kita bakalan ngebahas soal jihad paling dahsyat yaitu jihadun nafsi.
Sepulang dari perang Badar yang merupakan perang terbesar dalam sepanjang sejarah perjuangan Rasulullah, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, apakah ada perang yang lebih dahsyat lagi dari perang Badar ini?” Rasulullah jawab, “Kita baru saja pulang dari perang kecil menuju perang yang lebih dahsyat lagi.” Mendengar jawaban Rasul tadi, para sahabat kaget, heran dan ngerasa gak percaya, “Perang apakah itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Perang melawan hawa nafsu.”
Dalam sebuah hadits Rasulullah pernah bersabda, “ Berjihadlah menghadapi hawa nafsumu sebagaimana engkau berjihad menghadapi musuhmu.” (Al-Hadits).
Dalam Al-Quran Allah berfirman, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridlaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S Al-’Ankabut: 69).
Yang dimaksud dengan jihad dalam ayat itu adalah berusaha keras ngelawan hawa nafsunya untuk nyari dan menggapai ridla-Nya. Dan barang siapa yang bersunggu-sungguh nyari ridla Allah, maka Allah bakalan nunjukin jalan untuk mencapai keridlaan-Nya itu. Dan yang dimaksud dengan orang-orang yang berbuat baik yang terdapat pada ayat itu, dalam Tafsir Al-Jalalaini diinterpretasiin dengan orang-orang yang suka tolong-menolong.
Ayat ini dalam Riyadlus Shalihin dijadiin salah satu dasar dalam bab mujahadah (bersungguh-sungguh dalam ngejalanin perintah Allah).
Sebenernya, semua umat Islam itu berkewajiban untuk berjihad lho...
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan ama Al-Bazzar dan Thabrani, dikisahin suatu ketika ada seorang wanita yang ngakunya utusan dari para wanita dateng ngadep ke Rasulullah. Wanita itu nanyain tentang jihadnya para wanita (istri). Rasul menjawab, “Sampaikan informasi kepada kaum wanita yang anda jumpai, bahwa ketaatan istri terhadap suaminya dan memenuhi hak-hak suami adalah mengimbangi perang jihad dan menduduki kedudukan perang fi sabilillahi. Namun kaum wanita yang seperti anda sedikit sekali yang melakukannya.”
Kisah di atas ngejelasin, kalo jihad itu punya arti yang luas banget. Dan dari kisah itu juga, kita dapet ngambil kesimpulan kalo jihad itu adalah bersungguh-sungguh dalam ngejalanin aktifitas kita sehari-hari, misalnya: yang jadi ibu rumah tangga, berjihad (sungguh-sungguh) dalam ngejalanin kewajibannya sebagai ibu rumah tangga; yang jadi guru, berjihad dalam ngedidik murid-muridnya; yang jadi siswa ato siswi, berkewajiban untuk berjihad dalam nuntut ilmu; yang jadi petani, berjihad dalam dunia taninya; apalagi yang jadi wakil rakyat, wajib hukumnya ngejalanin tugasnya dengan baik dalam ngemban aspirasi rakyat. Begono, bro, yang dimaksud dengan jihad.

Rabu, 10 Agustus 2011

MAKAN SEHAT ALA ISLAM

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 08.58, under | No comments

“Perut adalah pusat penyakit.”
Kalimat ini adalah hikmah ulama salaf. Dan memang, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di dunia medis mengatakan bahwasanya sebagian penyakit yang dialami manusia ditimbulkan karena makanan yang dikonsumsi dan pola makan yang kurang teratur.
Untuk menjalankan aktifitas sehari-hari, kita membutuhkan tenaga yang bisa diperoleh dari makanan-makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Tapi berlebihan dalam mengkonsumsi makanan juga kurang baik bagi tubuh kita. Maka dari itu, Rasulullah mengajarkan kita untuk berhenti makan sebelum kita merasa kenyang. Memang kalau dilihat sepintas anjuran Rasulullah itu seperti tidak masuk akal. Bagaimana kita bisa mendapatkan karbohidrat yang cukup bila waktu makan kita berhenti sebelum kenyang.
Rasulullah adalah seorang utusan yang semua sabdanya merupakan wahyu dari Allah swt.: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (Q.S. An-Najm:3-4). Dan anjuran Rasulullah itu, mengenai cara makan yang benar, ternyata sangat sesuai dengan anjuran dunia medis modern.
Dunia medis membuktikan, kita akan merasa kenyang dengan makanan yang kita konsumsi kurang lebih dalam waktu tiga atau lima menit setelah aktifitas makan kita selesai. Apabila perut kita merasa kenyang saat aktifitas makan berlangsung, itu berarti kita sudah berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, karena rasa kenyang akan kita rasakan setelah tiga atau lima menit berikutnya. Dan kita akan merasakan reaksi “penolakan” yang dilakukan oleh organ perut kalau kita menunggu kenyang untuk berhenti makan. Dengan kata lain, menunggu perut kita merasa kenyang untuk berhenti makan, itu sama saja dengan memberikan porsi berlebih pada perut kita, karena rasa kenyang akan kita rasakan setelah tiga atau lima menit setelah kita selesai makan.
Tapi sayangnya kita sebagai umat Muhammad saw., tidak begitu memperhatikan anjuran makan yang diajarkan oleh Rasulullah ini. Jika ada yang mengikuti anjuran ini, mungkin hanya sebatas hitungan jari kita. Dan yang paling berpegang teguh dengan anjuran ini adalah mereka yang bergelut di dunia tasawuf.
Ada satu lagi anjuran makan sehat dalam Islam yang mengajarkan kita untuk tidak makan kecuali bila perut kita merasa lapar. Dan itu sangat bertentangan dengan pola makan kita yang mengatur waktu makan sedemikian rupa menjadi tiga kali dalam 24 jam.
Dan pola makan yang diajarkan oleh Islam ini ternyata jauh lebih bagus dari pada kita mengatur waktu makan.
Mengatur waktu makan, kadang-kadang memaksa kita untuk melakukan aktifitas makan -jika waktu makan yang ditentukan sudah sampai- meskipun perut masih dalam kondisi kenyang.
Sedangkan waktu makan yang benar adalah sebagaimana anjuran ulama tasawuf yaitu saat kita merasa lapar saja. Dan ternyata, anjuran makan ulama tasawuf ini sesuai dengan anjuran medis. Dan pola makan seperti ini sangat cocok untuk orang yang sedang melakukan program diet.
Itulah Islam yang sangat memperhatikan sampai ke detile-detile kehidupan pemeluknya. Semoga kita semua tetap dalam keindahan agama ini sampai maut menyapa kita. Amin.

TARI PECUT: KESENIAN TRADISIONAL YANG KURANG MENDAPATKAN PERHATIAN PEMERINTAH DAN HAMPIR HILANG DITELAN JAMAN

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 08.50, under | No comments

Tari pecut adalah tarian tradisional yang berasal dari sebuah desa gemah ripah loh jinawi. Desa ini terletak kira-kira 1,5 km dari kecamatan Palengaan. Desa Palengaan Daja. Itulah nama desa ini. Daja yang dalam bahasa Indonesia berarti utara. Diberi nama Daja, karena desa ini berada di sebelah utara kecamatannya yang juga bernama Palengaan. Jadi, desa Palengaan Daja berarti Palengaan Utara, dalam bahasa Indonesia. Dari desa inilah tari pecut “lahir”, tepatnya di dusun Taretah I.
Tarian ini diberi nama tari pecut, karena penarinya dalam menarikan tarian ini menggunakan pecut. Tarian ini ditarikan oleh para lelaki. Tarian yang tidak diiringi alunan musik ini, kalau dilihat dari gerakannya, merupakan gerakan seni bela diri pencak silat yang kemudian “dimodifikasi” menjadi sebuah gerakan tari.
Tarian yang satu ini lahir sekitar tahun 1966 atas prakarsa alm. K. Thahir dan alm. H. Rasyid/Moh. Lawi yang didukung oleh alm. K. Syuja’i, Moh. Sukar, alm K.H. Syafra’i dan alm. H. Ali.

Pada tahun 1971, H. Rasyid, Moh. Sukar dan K. Syuja’i ditahan selama satu minggu oleh Polres Pamekasan, karena dianggap tarian yang beliau pelopori membahayakan. Dianggap membahayakan, karena tersebar isu, bahwasanya pecut yang digunakan oleh para penari tari pecut apabila dipukulkan pada mobil tank bisa hancur. Jadi dengan alasan itulah kemudian tiga pelopor tari pecut ditahan, dengan status tahanan politik. Tapi atas usaha keras alm. K.H. Asy’ari yang pada waktu itu beliau sebagai pengasuh pondok pesantren Miftahul Ulum Kebun Baru sekaligus menjabat sebagai pengurus MWC NU Palengaan, ketiga tahanan politik itu berhasil dikeluarkan dari balik jeruji besi Polres Pamekasan.

Tari pecut pertama kali tampil pada perayaan harlah NU ke 40 di desa Kacok Palengaan. Dan sekarang tarian ini sudah jarang tampil. Meskipun tampil, mungkin, hanya setahun sekali, pada acara harlah NU atau acara-acara ke-NU-an lainnya. Mungkin karena kurangnya perhatian pemerintah -bahkan bisa dikatakan tidak memberikan perhatian sama sekali- pada tarian yang satu ini, maka tarian ini sudah hampir punah.
Tari pecut yang seharusnya dilestarikan, kini sudah mulai dikikis oleh tarian-tarian modern. Kurangnya perhatian pemerintah dan sikap apatis para pemuda di tempat lahirnya tarian tersebut dengan nasib tarian yang merupakan hasil karya seni pendahulu mereka. Mungkin bila mereka disuruh untuk memilih antara tari pecut dan tarian modern, maka mereka akan memilih tarian-tarian yang, menerut mereka lebih modern dan nge-trand yang datangnya dari negara-negara Barat atau yang biasa mereka sebut dengan istilah dance.
Bukan berarti belajar nge-dance tidak boleh, tapi alangkah baiknya mendahulukan tarian-tarian yang lahir dari pendahulu-pendahulu kita. Belajar nge-dance boleh, tapi jangan sampai melupakan tarian kita sendiri. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Syaikh Zarnuji dalam karangannya yang terkenal, Ta’lim al-Muta’llim:
“melestarikan peninggalan para pendahulu yang baik, dan mengambil yang modern yang selaras.”
Kita tidak boleh membuang begitu saja hasil-hasil karya dan jerih payah pendahulu kita. Begitu juga dengan hal-hal baru. Kita tidak bisa mengikutinya begitu saja. Selain itu, ada seorang ahli thariqat mengatakan, “generasi yang baik adalah generasi yang menghargai dan melestarikan peninggalan-peninggalan pendahulunya.”
Tari pecut bukan sekedar tarian saja, tetapi ada pesan filosofis yang terdapat dalam gerakan tarian ini. Yaitu, kita harus tegar dan tidak mudah mengeluh dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Filosofi ini terkandung dalam gerakan atraksi memukul badan teman yang juga sedang menari, tapi teman yang dipukul bisa bertahan dan tidak merasakan sakit sama sekali.
Itulah cerita singkat tarian tradisional, yang hampir hilang ditelan jaman, yang mempunyai banyak keunggulan ,dan sarat dengan kandungan filosofis, dibandingkan dengan tarian-tarian modern yang sekarang sedang marak dipelajari anak-anak muda.

BINTANG ADALAH KOMPAS

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 06.17, under | No comments

Di antara salah satu syarat sahnya shalat adalah menghadap kibalat. Tapi bagaimana kita dapat mengetahui arah kiblat, jika kita berada di tengah laut atau di darat yang diselimuti kegelapan, sedangkan kita tidak membawa kompas?
Allah adalah Dzat yang tidak akan membiarkan hambaNya dalam kekeliruan dan kesesatan. Hal itu terbukti dengan ciptaan-Nya yang sangat indah dikala malam menyapa alam. CiptaanNya itu adalah bintang-bintang yang menghiasi malam, sebagaimana firmanNya:
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan di langit gugusan-gugusan bintang dan Kami menjadikannya hiasan bagi orang-orang yang melihat (sambil berfikir).” (Al-Hijr: 16).
Selain sebagai hiasan, ternyata masih ada lagi manfaat yang terkandung dalam penciptaan bintang-bintang itu.
Lantas, apa hubungan antara bintang-bintang dengan arah kiblat? Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Allah juga menciptakan segala sesuatu, baik yang di langit maupun di bumi, pasti ada manfaatnya. Tidak ada satupun ciptaanNya yang tidak mempunyai manfaat & tanpa hikmah, sebagaimana firmanNya:
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antar keduanya tanpa hikmah.” (Shaad: 27).
Selain sebagai hiasan, sebagaimana dalam surat Al-Hijr ayat 16 di atas, Allah juga menjadikan bintang-bintang yang tujuannya antara lain; supaya kita bisa membedakan arah mata angina. Hal ini dapat kita lihat dalam al-Quran, yang bebunyi,
Artinya: “Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan laut. Sesungguhnya Kami telah jelaskan tanda kebesaran (Kami).” (Al-An’am: 97).
Selain ayat 97 surat Al-An’am di atas, ada juga ayat lain yang mengkonsolidasi ayat tersebut yang berbunyi:
artinya: “...dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapatkan petunjuk.” (An.Nahl: 16).
Imam Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dalam karangan beliau yang berjudul At-Tafsir Al-Munir, menginterpretasikan ayat 97 surat Al-An’am tersebut, tidak jauh beda dengan ayat ke 16 surat An-Nahl. Bahkan, bisa juga dikatakan sama.
Dalam karangannya itu, Imam Nawawi Al-Jawi Al-Bantani memaparkan, bahwa Allah menciptakan bintang-bintang di langit hikmahnya supaya umat manusia bisa membedakan arah kiblat saat mereka berada dalam kegelapan, baik di laut maupun di darat, saat mereka melakukan perjalanan.
Ada tiga rasi bintang yang biasa dijadikan pedoman untuk mengetahui arah mata angin. Rasi-rasi tersebut adalah;

Rasi bintang SALIP / PARI / LAYANG-LAYANG
Untuk menentukan arah SELATAN, caranya, hubungkan bintang pada puncak dan kaki rasi. Terlihat pada maret sampai agustus.

Rasi bintang BIDUK / PEDATI / BERUANG BESAR
Untuk menentukan arah utara, perhatikan dua bintang yang terdapat di depan rasi. Jika kita tarik garis KHAYAL, maka kita dapat mengetahui arah UTARA. Terlihat pada bulan maret hingga bulan juli


Rasi bintang ORION / RAJA
Rasi orion sering digambarkan sebagai seorang pemburu dan dapat dikenali dari deretan 3 (tiga) buah bintang yang digambarkan sebagai ikat pinggang dan satu deretan dengan 3 (tiga) buah bintang lagi yang menjurus ke bawah seperti sebilah pedang. Arahnya yang ditunjukan SELATAN. Terlihat pada bulan desember sampai maret.
Itulah Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Akhir Zaman, Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril sebagai petunjuk dan juga untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagaimana firamanNya,
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl:89).

Minggu, 31 Juli 2011

YASMIN BUKAN SITI NUR BAYA

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 22.14, under | 2 comments

Malam itu adalah malam yang paling menyedihkan bagi Yasmin. Betapa tidak, besok dia harus berpisah dengan teman-teman belajarnya di Pesantren yang sangat ia cintai. Pesantren yang mengajarkan kemandirian dan telah memberinya banyak ilmu pengetahuan.
Di pesantren Darul Albab Yasmin adalah salah satu santriwati dengan segudang prestasi. Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Yasmin juga berprestasi di berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Yasmin juga pernah mengharumkan nama pesantren di tingkat internasional dengan meraih juara satu pada lomba kaligrafi arab di Doha, Qatar, waktu dia duduk di kelas satu MA. Di kelas dua dia juga menjadi juara dua Musabaqah Hifdzil Quran di Mesir. Di kelas tiga Yasmin menjuarai lomba pidato bahasa Inggris tingkat nasional yang diadakan oleh DEPAG. Maka tidak heran jika setelah ujian nasional dia ditawari beasiswa oleh yayasan Pesantren Darul Albab untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di ibu kota, tapi Yasmin menolak dan memilih untuk kuliah di Pesantren saja. Dia memilih kuliah di Darul Albab, karena nuansa religiusnya sangat kental dan tidak bisa didapat di perguruan tinggi lainnya di luar pesantren yang pergaulannya bebas bahkan sangat bebas. Selain alasan itu, Yasmin juga ingin memantapkan hafalan Al Qur’annya.
Tradisi juara bagi Yasmin masih berlanjut sampai dia duduk di bangku kuliah. Pada saat Yasmin masih semester dua, dia menjadi juara satu lomba sastra Arab antar mahasiswa jurusan sastra Arab yang diadakan oleh Jeddah University Saudi Arabia. Meskipun prestasi yang diraih Yasmin tidak sedikit, akan tetapi semua prestasi itu seakan tidak berarti lagi baginya. Bahkan gairahpun tidak ada.
Kemarin Pak Burhan dan Ibu Khadijah, orang tua Yasmin, sowan ke Kiai Syafi’i, pengasuh pesantren Darul Albab, untuk menjemput Yasmin boyong dari pesantren. Yasmin dijemput oleh kedua orang tuanya untuk dinikahkan dengan laki-laki pilihan ayahnya setelah tiga tahun dijodohkan tanpa sepengetahuan Yasmin. Laki-laki itu adalah Brian. Brian adalah anak orang kaya raya bernama Pak Anton.
“Hayo... Melamun terus.” Nabila, teman akrab Yasmin, mencoba membubarkan kesedihan Yasmin yang sedang menggelayuti wajahnya yang biasa dihiasi senyum.
“Ah, kamu, Bil. Mengagetkan aku saja.” Timpal Yasmin.
“Ada apa sich, Yas, malam-malam kok melamun di taman sendirian? Malam jumat lagi.” “Kemarin ayam-ayam tetanggaku mati semua lho gara gara melamun.” Lanjut Nabila.
“Apa hubungannya melamun dengan ayam-ayam yang mati? Kamu ini ada-ada saja, Bil.”
“He. He. Memang tidak ada.” Jawab Nabila sambil tertawa kecil. “Habisnya kamu malam jumat bukannya berkumpul bersama teman-teman, malah melamun.” “Nama kamu Yasmin. Yasmin itu bahasa Arab yang berarti melati. Masak melati mukanya kusut seperti baju yang belum disetrika?”
“Aku sedang sedih, Bil.”
“Sedih kenapa?” Nabila penasaran.
“Kamu tahu kan kemarin orang tuaku sowan ke kiai?”
“Iya, tahu. Terus kenapa kamu harus bersedih?” Nabila semakin penasaran.
Sambil meneteskan air mata, Yasmin menjelaskan kesedihannya juga maksud tujuan orang tuanya sowan ke pengasuh pesantren, termasuk soal perjodohannya dengan Brian.
“Oh, jadi begitu.” Nabila mengangguk-anggukkan kepala. “Ya, sudah kamu jangan bersedih lagi!” Lanjut Nabila sambil memeluk Yasmin. “Kamu kan masih bisa tetap kuliah, jadi kamu masih bisa bertemu dengan aku dan teman-teman di sini.”
“Bukan itu saja, Bil, yang membuat aku sedih.”
“Terus apa dong?” Nabila melepaskan pelukannya.
“Brian itu hanya tamatan SD. Dia juga tidak pernah belajar agama, Bil. Bagaimana dia bisa menjadi imam dalam rumah tangga?”
“Sudah, jangan menangis lagi!” Nabila mengusap air mata Yasmin. “Kalau kamu memang tidak setuju dengan perjodohan yang dilakukan ayah kamu, kamu bisa jelaskan dengan baik-baik, tanpa mengurangi hormat kamu kepada ayah dan ibu kamu.”
“Bagaimana aku harus menjelaskan kepada orang tuaku, Bil?”
“Kamu kan santri. Sedikit-banyak kamu faham agama, jadi kamu jelaskan kalau perjodohan yang dilakukan ayah kamu itu kurang tepat dalam syari’at islam.” Jawab Nabila sambil memegangi kedua pundak Yasmin. “Kamu ingat, tidak? Dulu kita pernah berdiskusi dengan teman-teman tentang pemaksaan perjodohan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Waktu itu kamu pernah mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Nasa’i, Ibnu Majah, Daruquthni dan Abdurrazaq. Dalam mengutip hadits itu kamu bercerita tentang seorang gadis yang mengadu pada Ummul Mu’minin, ‘Aisyah, karena dipaksa oleh bapaknya untuk menikah dengan sepupunya sedangkan gadis itu tidak menyukainya...”
“Iya aku ingat sekarang.” Yasmin memotong penjelasan Nabila dengan wajah berbinar-binar. “’Aisyah kemudian mengadukan hal itu kepada Rasulullah dan kemudian Rasulullah memanggil ayah gadis itu dan Rasulullah menjelaskan kalau keputusan sepenuhnya ada di tangan anak gadisnya. Betul, ‘kan?” Yasmin menatap wajah Nabila dengan senyuman mengembang.
Nah, itu kamu ingat.” Jawab Nabila. “Kamu dulu juga mengutip pendapat Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir bin Muhammad bin Hasyim, pengarang kitab Is’adur Rafiq, yang berpendapat kalau anak yang menolak perjodohan yang dilakukan orang tuanya tidak termasuk...”
’Uququl walidain, ‘kan?” Lagi-lagi Yasmin memotong penjelasan Nabila.
“Hem... Semangat sekali kamu?” Nabila menggoda Yasmin dengan mencolek dagu Yasmin.
“Terimakasih, ya, Bil. Kamu memang temanku yang bisa mengerti keadaanku.” Sambil memeluk Nabila, Yasmin melanjutkan: “kalau seperti itu penjelasannya, orang tuaku pasti bisa menerima pendapatku. Selain masuk akal, penjelasan itu bersumber dari hadits dan pendapat ulama.”
Nabila melepaskan pelukan Yasmin. “Ayo sekarang kita ke kamar. Tidur. Sudah jam sepuluh ‘ni. Nanti jam tiga kita harus bangun dan waktu itu kamu bisa manfaatkan untuk meminta petunjuk dan pertolongan Allah.”
“Ayo.” Timpal Yasmin singkat.
Mereka berdua kemudian beranjak dari taman pesantren menuju ke kamar masing-masing.
*****
Mobil Kijang Innova warna silver, penjemput Yasmin sudah siap di depan balai tamu. Yasmin keluar dari kamarnya menuju orang tuanya yang sudah menunggu di mobil. Yasmin mencium tangan kedua orang tuanya kemudian memasukkan tasnya ke bagasi.
Mobil yang dikemudiakan oleh Pak Mursyid, sopir pribadi Pak Burhan, berangkat bertolak dari pesantren menuju rumah Yasmin. Di tengah laju mobil, Yasmin membuka pembicaraan: “ayah. Ibu, nanti malam ayah dan ibu ada waktu, tidak?”
“Sepertinya tidak ada, ya, bu?” tanya Pak Burhan sambil melihat ke belakang ke arah Ibu Khadijah.
“Iya, tidak ada. Memangnya ada apa, Yas? Sepertinya ada sesuatu yang penting.” Ibu Khadijah melihat ke arah Yasmin.
“Ada yang mau Yasmin bicarakan kepada ayah dan ibu.”
“Soal apa?” Pak Burhan penasaran.
“Nanti saja, yah.”
“Ya, sudah.”
*****
Adzan ‘isya’ berkumandang. Yasmin bersama orang tuanya langsung shalat berjamaah. Setelah dzikir dan doa bersama, Yasmin bersalaman dan mencium tangan kedua orang tuanya kemudian melipat mukenah yang ia kenakan dan langsung naik ke lantai dua rumah menuju kamarnya. Di kamarnya Yasmin menyalakan komputer untuk menyapa teman-teman dunia mayanya melalaui jejaring sosial Twitter. Setelah bercengkrama dengan teman-teman Twitter-nya, Yasmin beralih ke Facebook. Yasmin asyik online ditemani alunan merdu lagu Rindu Muhammadku yang dilantunkan oleh Haddad Alwi, Anti, Vita dan Ebith, sambil membalas teman-teman dunia mayanya yang mengomentari status yang dia update. Saat asyik online, terdengar suara Ibu Khadijah memanggilnya: “Yasmin, turun! Makan malam sudah siap ‘ni.”
“Iya, bu.” Yasmin langsung turun menuju meja makan setelah komputernya di-shut down.
“Wah, ibu masih ingat makanan kesukaan Yasmin.” Yasmin senang melihat ayam rendang dan sayur asam kesukaannya.
“Iya dong. Tidak mungkin ibu lupa makanan kesukaan anak ibu sendiri?”
“Oh, iya. Tadi Yasmin bilang mau bicara sama ayah dan ibu?” Pak Burhan mengingatkan Yasmin.
“Nanti saja, yah, setelah makan.”
Setelah makan, Pak Burhan menuju ruang keluarga sedangkan Yasmin dan Ibu Khadijah membereskan piring-piring.
“Yasmin, kalau sudah beres-beres, ayah tunggu di sini, ya?”
“Iya, yah. Sudah selesai ‘ni.” Yasmin dan Ibu Khadijah menuju Pak Burhan yang sudah menunggu di ruang keluarga. Yasmin langsung duduk dekat Ibu Khadijah.
“Soal apa yang mau Yasmin bicarakan?” Pak Burhan membuka pembicaraan.
“Soal perjodohan Yasmin dengan Brian, yah.”
“Memang kenapa, anakku?” Tanya Ibu Khadijah sambil mengelus-elus kepala Yasmin.
Yasmin menjelaskan ketidak setujuannya dengan perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya dengan alasan yang sudah dia persiapkan dari pesantren dengan Nabila, teman akrabnya.
Setelah mendengar penjelasan Yasmin, sambil menghela nafas panjang Pak Burhan menanggapi: “itulah tujuan ayah dan ibu memondokkan Yasmin di pesantren: supaya Yasmin berpengetahuan luas. Ayah dan ibu ini kan awam dalam bidang agama, jadi ayah dan ibu tidak boleh membiarkan Yasmin seperti ayah ini. Dan kalau memang perjodohan ini kurang tepat dalam pandangan syari’at, ayah dan ibu akan membatalkan perjodohan ini. InsyaAllah, hari minggu ini ayah dan ibu akan ke rumah Pak Anton untuk membicarakan hal ini.”
“Yasmin minta maaf telah merepotkan ayah dan ibu.”
“Seharusnya kita yang minta maaf kepada Yasmin. Bukan Yasmin yang meminta maaf.” Jawab Ibu Khadijah sambil memeluk Yasmin yang duduk di sampingnya.
“Jadi besok Yasmin bisa balik lagi ke pesantren dan melanjutkan kembali kuliah Yasmin di Darul Albab.” Sambung Pak Burhan.
“Terimakasih, Yah, Bu. Ayah dan ibu sudah mengerti keinginan Yasmin.” Yasmin tidak dapat membendung air mata yang memaksa keluar dari bola matanya.
Keesokan harinya Pak Burhan sowan ke Kiai Syafi’i untuk mengembalikan kembali Yasmin ke pesantren dan Kiai Syafi’i dengan senang hati menerima kembail Yasmin untuk menimba ilmu di Darul Albab.
Yasmin merasa senang setelah Pak Burhan mengabarkan kalau Kiai Syafi’i mengijinkannya untuk menimba ilmu kembali di pesantren yang ia cintai. Yasmin juga merasa bangga dengan kedua orang tuanya yang mau mengerti akan keinginannya.