CUCI OTAK

Rabu, 10 Agustus 2011

BINTANG ADALAH KOMPAS

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 06.17, under | No comments

Di antara salah satu syarat sahnya shalat adalah menghadap kibalat. Tapi bagaimana kita dapat mengetahui arah kiblat, jika kita berada di tengah laut atau di darat yang diselimuti kegelapan, sedangkan kita tidak membawa kompas?
Allah adalah Dzat yang tidak akan membiarkan hambaNya dalam kekeliruan dan kesesatan. Hal itu terbukti dengan ciptaan-Nya yang sangat indah dikala malam menyapa alam. CiptaanNya itu adalah bintang-bintang yang menghiasi malam, sebagaimana firmanNya:
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan di langit gugusan-gugusan bintang dan Kami menjadikannya hiasan bagi orang-orang yang melihat (sambil berfikir).” (Al-Hijr: 16).
Selain sebagai hiasan, ternyata masih ada lagi manfaat yang terkandung dalam penciptaan bintang-bintang itu.
Lantas, apa hubungan antara bintang-bintang dengan arah kiblat? Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Allah juga menciptakan segala sesuatu, baik yang di langit maupun di bumi, pasti ada manfaatnya. Tidak ada satupun ciptaanNya yang tidak mempunyai manfaat & tanpa hikmah, sebagaimana firmanNya:
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antar keduanya tanpa hikmah.” (Shaad: 27).
Selain sebagai hiasan, sebagaimana dalam surat Al-Hijr ayat 16 di atas, Allah juga menjadikan bintang-bintang yang tujuannya antara lain; supaya kita bisa membedakan arah mata angina. Hal ini dapat kita lihat dalam al-Quran, yang bebunyi,
Artinya: “Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan laut. Sesungguhnya Kami telah jelaskan tanda kebesaran (Kami).” (Al-An’am: 97).
Selain ayat 97 surat Al-An’am di atas, ada juga ayat lain yang mengkonsolidasi ayat tersebut yang berbunyi:
artinya: “...dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapatkan petunjuk.” (An.Nahl: 16).
Imam Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dalam karangan beliau yang berjudul At-Tafsir Al-Munir, menginterpretasikan ayat 97 surat Al-An’am tersebut, tidak jauh beda dengan ayat ke 16 surat An-Nahl. Bahkan, bisa juga dikatakan sama.
Dalam karangannya itu, Imam Nawawi Al-Jawi Al-Bantani memaparkan, bahwa Allah menciptakan bintang-bintang di langit hikmahnya supaya umat manusia bisa membedakan arah kiblat saat mereka berada dalam kegelapan, baik di laut maupun di darat, saat mereka melakukan perjalanan.
Ada tiga rasi bintang yang biasa dijadikan pedoman untuk mengetahui arah mata angin. Rasi-rasi tersebut adalah;


Rasi bintang SALIP / PARI / LAYANG-LAYANG
Untuk menentukan arah SELATAN, caranya, hubungkan bintang pada puncak dan kaki rasi. Terlihat pada maret sampai agustus.

Rasi bintang BIDUK / PEDATI / BERUANG BESAR
Untuk menentukan arah utara, perhatikan dua bintang yang terdapat di depan rasi. Jika kita tarik garis KHAYAL, maka kita dapat mengetahui arah UTARA. Terlihat pada bulan maret hingga bulan juli


Rasi bintang ORION / RAJA
Rasi orion sering digambarkan sebagai seorang pemburu dan dapat dikenali dari deretan 3 (tiga) buah bintang yang digambarkan sebagai ikat pinggang dan satu deretan dengan 3 (tiga) buah bintang lagi yang menjurus ke bawah seperti sebilah pedang. Arahnya yang ditunjukan SELATAN. Terlihat pada bulan desember sampai maret.
Itulah Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Akhir Zaman, Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril sebagai petunjuk dan juga untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagaimana firamanNya,
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl:89).

0 komentar:

Posting Komentar