CUCI OTAK

Rabu, 10 Agustus 2011

MAKAN SEHAT ALA ISLAM

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 08.58, under | No comments

“Perut adalah pusat penyakit.”
Kalimat ini adalah hikmah ulama salaf. Dan memang, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di dunia medis mengatakan bahwasanya sebagian penyakit yang dialami manusia ditimbulkan karena makanan yang dikonsumsi dan pola makan yang kurang teratur.
Untuk menjalankan aktifitas sehari-hari, kita membutuhkan tenaga yang bisa diperoleh dari makanan-makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Tapi berlebihan dalam mengkonsumsi makanan juga kurang baik bagi tubuh kita. Maka dari itu, Rasulullah mengajarkan kita untuk berhenti makan sebelum kita merasa kenyang. Memang kalau dilihat sepintas anjuran Rasulullah itu seperti tidak masuk akal. Bagaimana kita bisa mendapatkan karbohidrat yang cukup bila waktu makan kita berhenti sebelum kenyang.
Rasulullah adalah seorang utusan yang semua sabdanya merupakan wahyu dari Allah swt.: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (Q.S. An-Najm:3-4). Dan anjuran Rasulullah itu, mengenai cara makan yang benar, ternyata sangat sesuai dengan anjuran dunia medis modern.
Dunia medis membuktikan, kita akan merasa kenyang dengan makanan yang kita konsumsi kurang lebih dalam waktu tiga atau lima menit setelah aktifitas makan kita selesai. Apabila perut kita merasa kenyang saat aktifitas makan berlangsung, itu berarti kita sudah berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, karena rasa kenyang akan kita rasakan setelah tiga atau lima menit berikutnya. Dan kita akan merasakan reaksi “penolakan” yang dilakukan oleh organ perut kalau kita menunggu kenyang untuk berhenti makan. Dengan kata lain, menunggu perut kita merasa kenyang untuk berhenti makan, itu sama saja dengan memberikan porsi berlebih pada perut kita, karena rasa kenyang akan kita rasakan setelah tiga atau lima menit setelah kita selesai makan.
Tapi sayangnya kita sebagai umat Muhammad saw., tidak begitu memperhatikan anjuran makan yang diajarkan oleh Rasulullah ini. Jika ada yang mengikuti anjuran ini, mungkin hanya sebatas hitungan jari kita. Dan yang paling berpegang teguh dengan anjuran ini adalah mereka yang bergelut di dunia tasawuf.
Ada satu lagi anjuran makan sehat dalam Islam yang mengajarkan kita untuk tidak makan kecuali bila perut kita merasa lapar. Dan itu sangat bertentangan dengan pola makan kita yang mengatur waktu makan sedemikian rupa menjadi tiga kali dalam 24 jam.
Dan pola makan yang diajarkan oleh Islam ini ternyata jauh lebih bagus dari pada kita mengatur waktu makan.
Mengatur waktu makan, kadang-kadang memaksa kita untuk melakukan aktifitas makan -jika waktu makan yang ditentukan sudah sampai- meskipun perut masih dalam kondisi kenyang.
Sedangkan waktu makan yang benar adalah sebagaimana anjuran ulama tasawuf yaitu saat kita merasa lapar saja. Dan ternyata, anjuran makan ulama tasawuf ini sesuai dengan anjuran medis. Dan pola makan seperti ini sangat cocok untuk orang yang sedang melakukan program diet.
Itulah Islam yang sangat memperhatikan sampai ke detile-detile kehidupan pemeluknya. Semoga kita semua tetap dalam keindahan agama ini sampai maut menyapa kita. Amin.

TARI PECUT: KESENIAN TRADISIONAL YANG KURANG MENDAPATKAN PERHATIAN PEMERINTAH DAN HAMPIR HILANG DITELAN JAMAN

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 08.50, under | No comments

Tari pecut adalah tarian tradisional yang berasal dari sebuah desa gemah ripah loh jinawi. Desa ini terletak kira-kira 1,5 km dari kecamatan Palengaan. Desa Palengaan Daja. Itulah nama desa ini. Daja yang dalam bahasa Indonesia berarti utara. Diberi nama Daja, karena desa ini berada di sebelah utara kecamatannya yang juga bernama Palengaan. Jadi, desa Palengaan Daja berarti Palengaan Utara, dalam bahasa Indonesia. Dari desa inilah tari pecut “lahir”, tepatnya di dusun Taretah I.
Tarian ini diberi nama tari pecut, karena penarinya dalam menarikan tarian ini menggunakan pecut. Tarian ini ditarikan oleh para lelaki. Tarian yang tidak diiringi alunan musik ini, kalau dilihat dari gerakannya, merupakan gerakan seni bela diri pencak silat yang kemudian “dimodifikasi” menjadi sebuah gerakan tari.
Tarian yang satu ini lahir sekitar tahun 1966 atas prakarsa alm. K. Thahir dan alm. H. Rasyid/Moh. Lawi yang didukung oleh alm. K. Syuja’i, Moh. Sukar, alm K.H. Syafra’i dan alm. H. Ali.

Pada tahun 1971, H. Rasyid, Moh. Sukar dan K. Syuja’i ditahan selama satu minggu oleh Polres Pamekasan, karena dianggap tarian yang beliau pelopori membahayakan. Dianggap membahayakan, karena tersebar isu, bahwasanya pecut yang digunakan oleh para penari tari pecut apabila dipukulkan pada mobil tank bisa hancur. Jadi dengan alasan itulah kemudian tiga pelopor tari pecut ditahan, dengan status tahanan politik. Tapi atas usaha keras alm. K.H. Asy’ari yang pada waktu itu beliau sebagai pengasuh pondok pesantren Miftahul Ulum Kebun Baru sekaligus menjabat sebagai pengurus MWC NU Palengaan, ketiga tahanan politik itu berhasil dikeluarkan dari balik jeruji besi Polres Pamekasan.

Tari pecut pertama kali tampil pada perayaan harlah NU ke 40 di desa Kacok Palengaan. Dan sekarang tarian ini sudah jarang tampil. Meskipun tampil, mungkin, hanya setahun sekali, pada acara harlah NU atau acara-acara ke-NU-an lainnya. Mungkin karena kurangnya perhatian pemerintah -bahkan bisa dikatakan tidak memberikan perhatian sama sekali- pada tarian yang satu ini, maka tarian ini sudah hampir punah.
Tari pecut yang seharusnya dilestarikan, kini sudah mulai dikikis oleh tarian-tarian modern. Kurangnya perhatian pemerintah dan sikap apatis para pemuda di tempat lahirnya tarian tersebut dengan nasib tarian yang merupakan hasil karya seni pendahulu mereka. Mungkin bila mereka disuruh untuk memilih antara tari pecut dan tarian modern, maka mereka akan memilih tarian-tarian yang, menerut mereka lebih modern dan nge-trand yang datangnya dari negara-negara Barat atau yang biasa mereka sebut dengan istilah dance.
Bukan berarti belajar nge-dance tidak boleh, tapi alangkah baiknya mendahulukan tarian-tarian yang lahir dari pendahulu-pendahulu kita. Belajar nge-dance boleh, tapi jangan sampai melupakan tarian kita sendiri. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Syaikh Zarnuji dalam karangannya yang terkenal, Ta’lim al-Muta’llim:
“melestarikan peninggalan para pendahulu yang baik, dan mengambil yang modern yang selaras.”
Kita tidak boleh membuang begitu saja hasil-hasil karya dan jerih payah pendahulu kita. Begitu juga dengan hal-hal baru. Kita tidak bisa mengikutinya begitu saja. Selain itu, ada seorang ahli thariqat mengatakan, “generasi yang baik adalah generasi yang menghargai dan melestarikan peninggalan-peninggalan pendahulunya.”
Tari pecut bukan sekedar tarian saja, tetapi ada pesan filosofis yang terdapat dalam gerakan tarian ini. Yaitu, kita harus tegar dan tidak mudah mengeluh dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Filosofi ini terkandung dalam gerakan atraksi memukul badan teman yang juga sedang menari, tapi teman yang dipukul bisa bertahan dan tidak merasakan sakit sama sekali.
Itulah cerita singkat tarian tradisional, yang hampir hilang ditelan jaman, yang mempunyai banyak keunggulan ,dan sarat dengan kandungan filosofis, dibandingkan dengan tarian-tarian modern yang sekarang sedang marak dipelajari anak-anak muda.

BINTANG ADALAH KOMPAS

Posted by Rastaman Aswajais Palengaan 06.17, under | No comments

Di antara salah satu syarat sahnya shalat adalah menghadap kibalat. Tapi bagaimana kita dapat mengetahui arah kiblat, jika kita berada di tengah laut atau di darat yang diselimuti kegelapan, sedangkan kita tidak membawa kompas?
Allah adalah Dzat yang tidak akan membiarkan hambaNya dalam kekeliruan dan kesesatan. Hal itu terbukti dengan ciptaan-Nya yang sangat indah dikala malam menyapa alam. CiptaanNya itu adalah bintang-bintang yang menghiasi malam, sebagaimana firmanNya:
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan di langit gugusan-gugusan bintang dan Kami menjadikannya hiasan bagi orang-orang yang melihat (sambil berfikir).” (Al-Hijr: 16).
Selain sebagai hiasan, ternyata masih ada lagi manfaat yang terkandung dalam penciptaan bintang-bintang itu.
Lantas, apa hubungan antara bintang-bintang dengan arah kiblat? Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Allah juga menciptakan segala sesuatu, baik yang di langit maupun di bumi, pasti ada manfaatnya. Tidak ada satupun ciptaanNya yang tidak mempunyai manfaat & tanpa hikmah, sebagaimana firmanNya:
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antar keduanya tanpa hikmah.” (Shaad: 27).
Selain sebagai hiasan, sebagaimana dalam surat Al-Hijr ayat 16 di atas, Allah juga menjadikan bintang-bintang yang tujuannya antara lain; supaya kita bisa membedakan arah mata angina. Hal ini dapat kita lihat dalam al-Quran, yang bebunyi,
Artinya: “Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan laut. Sesungguhnya Kami telah jelaskan tanda kebesaran (Kami).” (Al-An’am: 97).
Selain ayat 97 surat Al-An’am di atas, ada juga ayat lain yang mengkonsolidasi ayat tersebut yang berbunyi:
artinya: “...dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapatkan petunjuk.” (An.Nahl: 16).
Imam Nawawi Al-Jawi Al-Bantani dalam karangan beliau yang berjudul At-Tafsir Al-Munir, menginterpretasikan ayat 97 surat Al-An’am tersebut, tidak jauh beda dengan ayat ke 16 surat An-Nahl. Bahkan, bisa juga dikatakan sama.
Dalam karangannya itu, Imam Nawawi Al-Jawi Al-Bantani memaparkan, bahwa Allah menciptakan bintang-bintang di langit hikmahnya supaya umat manusia bisa membedakan arah kiblat saat mereka berada dalam kegelapan, baik di laut maupun di darat, saat mereka melakukan perjalanan.
Ada tiga rasi bintang yang biasa dijadikan pedoman untuk mengetahui arah mata angin. Rasi-rasi tersebut adalah;

Rasi bintang SALIP / PARI / LAYANG-LAYANG
Untuk menentukan arah SELATAN, caranya, hubungkan bintang pada puncak dan kaki rasi. Terlihat pada maret sampai agustus.

Rasi bintang BIDUK / PEDATI / BERUANG BESAR
Untuk menentukan arah utara, perhatikan dua bintang yang terdapat di depan rasi. Jika kita tarik garis KHAYAL, maka kita dapat mengetahui arah UTARA. Terlihat pada bulan maret hingga bulan juli


Rasi bintang ORION / RAJA
Rasi orion sering digambarkan sebagai seorang pemburu dan dapat dikenali dari deretan 3 (tiga) buah bintang yang digambarkan sebagai ikat pinggang dan satu deretan dengan 3 (tiga) buah bintang lagi yang menjurus ke bawah seperti sebilah pedang. Arahnya yang ditunjukan SELATAN. Terlihat pada bulan desember sampai maret.
Itulah Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Akhir Zaman, Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril sebagai petunjuk dan juga untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagaimana firamanNya,
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl:89).